Tambah 30 Kapal Baru - Mitrabahtera Targetkan Rp400 Miliar Dari IPO

NERACA

Jakarta - PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) siap menawarkan harga saham perdana (initial public offering/IPO) di kisaran Rp 1.500-1.900 per lembar dengan melepas 215 juta atau 12,3% saham ke publik. Penawaran awal atau bookbuilding rencananya terlaksana pada tanggal 1 sampai 15 Maret 2011 mendatang. “Kami perkirakan, dana yang bisa diraih dari hasil IPO ini sebesar Rp322,5 hingga Rp408,5 miliar,” ujar Patricia Pratiwi selaku Direktur Utama MBSS di Jakarta, Selasa (1/3).

Dalam penerbitan saham perdana ini, perseroan telah menunjuk PT OSK Nusadana Sekurities Indonesia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi. Nantinya dana IPO akan digunakan untuk pembelian kapal tunda dan tongkang dan floating crane yang totalnya sebanyak 20 sampai 30 buah. “Kami akan membeli kapal tunda berkekuatan 1.200 hingga 2.800 horse power(HP), kapal tongkang dengan kapasitas 270-365 feet, serta floating crane dengan kapasitas 20 ribu-45 ribu ton per hari,” tambahnya.

Menurut Executive Director Head of Investment Banking PT OSK Nusadana Securities Mardy Sutanto, sebagai salah satu penjamin emisi, pihaknya akan melakukan roadshow ke Jakarta dan Singapura. “Periode bookbuilding tanggal 1-15 Maret 2011. Harga penawaran finalnya 15 Maret 2011. Sedangkan masa penawaran umum dijadwalkan tanggal 25-29 Maret 2011. Kami juga berharap, MBSS tercatat di bursa pada 4 April 2011,” kata Mardy.

Walau kondisi pasar, baik lokal maupun internasional, tengah dibayangi tekanan inflasi namun MBSS tetap optimis sahamnya akanterserap positif. Pasalnya, permintaan berbagai barang tambang dan mineral seperti China dan India, masih tinggi.

Pratiwi juga mengungkapkan, MBBS tahun ini menganggarkan belanja modalnya (capital expenditure/capex) sebesar Rp1 triliun.Dana belanja modal sekitar 30%, akan diambil dari hasil penawaran umum saham perdana dan sisanya dari pinjaman bank.

Perseroan yang didirikan di Jakarta serta bergerak dalam bidang penyediaan jasa logistik dan transportasi untuk industri batubaramemiliki klien antara lain PT Adaro Energy Tbk, PT Berau Coal Tbk, Kaltim Prima Coal, PT Tambang Bukit Asam Tbk (PTBA), Holcim, dan PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP), dengan kontrak berkisar satu tahun hingga delapan tahun.

Sementara itu, lanjut Pratiwi, pihaknya menargetkan mengangkut batubara sebesar 51 juta ton di tahun ini, dibanding periode yangsama tahun lalu sebesar 39 juta ton. Ia optimis, perseroan akan tumbuh karena didukung tren produksi batu bara meningkat. “Kenaikan harga minyak juga tidak berpengaruh karena bahan bakar minyak didukung dari klien,” tuturnya. Sebelumnya, perseroan diprediksikan mencatatkan pendapatan unaudited sebesar Rp765 miliar pada 2010.

Diakuisisi INDY

Sebagai informasi, saham mayoritas MBSS telah diambilalih oleh PT Indika Energy Tbk (INDY) sebesar 51% pada November 2010 lalu. Hak pengambilalihan saham ini dituangkan dalam option agreement pada 26 November 2010, yang mengikat INDY dengan pemegang saham Mitrabahatera Segara Sejati, diantaranya PT Patin Resources yaitu Patricia Pratiwi Suwati Prasatya dan Ingrid Ade Sundari Prasatya.

INDY merupakan perusahaan jasa konstruksi terpadu untuk industri minyak dan gas di Indonesia yang 29,36% sahamnya beredar di publik. Menurut Direktur Utama INDY Arsjad Rasjid, apabila hak opsi yang tertuang dalam option agreement tersebut resmi terlaksana, maka pihaknya telah menjadi pemegang saham mayoritas MBSS. Dalam prospektus ringkas rencana IPO, option agreement berlaku sejak tanggal penandatanganan kesepakatan yaitu tanggal 26 November 2010 hingga 180 hari setelah saham MBSS tercatat di BEI.

Sebelumnya, Ingrid Ade Sundari Prasatya dan Patricia Pratiwi Suwati Prasatya, masing-masing memiliki 275 juta lembar saham atau 15,4% kepemilikan di MBSS, sedangkan PT Patin Resources memiliki 981,26 juta lembar atau 54,8%. Pascapenawaran umum saham perdana dan INDY mengeksekusi haknya, otomatis saham MBSS dikendalikan INDY sebagai pemilik mayoritas yakni sebanyak 912,91 juta lembar saham. Kepemilikan PT Patin Resources sendiri di MBSS ini tergerus menjadi 618,35 juta saham atau 34,5%. (ardi/bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…