Indonesia Terlambat Terapkan HOTS

 

 

Pakar pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Prof Wuryadi menilai penerapan pembelajaran dengan pendekatan kemampuan berpikir tingkat tinggi atau "Higher Orde Thinking Skill" (HOTS) di Indonesia agak terlambat dibanding negara lain. "Di Indonesia penerapan HOTS memang agak terlambat seharusnya sudah dari dulu-dulu," kata Wuryadi.

HOTS, kata Wuryadi, merupakan pola pendekatan pembelajaran ideal yang tidak hanya berkutat pada bahan ajar dan hafalan saja. Pola pembelajaran itu tidak hanya menanyakan apa, tetapi mengapa atau bagaimana persoalan bisa dipecahkan dengan penalaran siswa. Ia menilai penggunaan soal-soal kategori HOTS dalam Ujian Nasional 2018 merupakan kebijakan yang keliru. Karena kenyataannya pola pembelajaran yang dikembangkan selama ini belum ke arah sana. "Jadi kalau menurut saya tidak nyambung antara pembuat soal (UN) dengan kondisi objektif di kelas," kata dia.

Meski pada akhirnya muncul beragam polemik terkait HOTS, Wuryadi berharap Kemendikbud tetap melanjutkan pengembangan pembelajaran dengan HOTS. "Karena ada polemik jangan lantas dibatalkan atau diganti. Tetap dilanjutkan namun harus benar-benar dimulai dari kelas," kata dia. Tanpa menempuh terobosan itu, menurut Wuryadi, konsekuensinya generasi muda di Indonesia tidak akan memiliki daya inisiatif, daya kritis, kreasi, dan keberanian mengungkapkan pendapat di muka umum.

Menurut Wuryadi, siswa SMA yang umumnya berusia 15 tahun ke atas sudah mampu menerima pola pembelajaran dengan pendekatan HOTS. Bahkan di negara-negara maju lainnya, HOTS diterapkan untuk usia 13 tahun. “Saya kira sesuai perkembangan objektif anak usia 15 tahun ke atas semestinya sudah mampu menerima pola pembelajaran HOTS,” kata dia.

 

BERITA TERKAIT

40.164 Sekolah Miliki Siswa Berkebutuhan Khusus

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan terdapat 40.164 satuan pendidikan formal di Indonesia yang memiliki peserta…

Perpusnas Bikin Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku

  Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyambut baik kegiatan mudik asyik baca buku tahun 2024 yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan…

Mengajak Anak untuk Ikut Mudik, Perhatikan Hal Ini

  Datangnya bulan Ramadan selalu bersamaan dengan persiapan umat muslim untuk pulang ke kampung halaman dengan tujuan berkumpul bersama keluarga…

BERITA LAINNYA DI

40.164 Sekolah Miliki Siswa Berkebutuhan Khusus

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebutkan terdapat 40.164 satuan pendidikan formal di Indonesia yang memiliki peserta…

Perpusnas Bikin Kegiatan Mudik Asyik Baca Buku

  Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menyambut baik kegiatan mudik asyik baca buku tahun 2024 yang diinisiasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan…

Mengajak Anak untuk Ikut Mudik, Perhatikan Hal Ini

  Datangnya bulan Ramadan selalu bersamaan dengan persiapan umat muslim untuk pulang ke kampung halaman dengan tujuan berkumpul bersama keluarga…