Laba Lippo Karawaci Terkoreksi 30,39%

NERACA

Jakarta - Lesunya bisnis properti di 2017, memberikan dampak terhadap kinerja keuangan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Dimana emiten properti ini membukukan laba bersih Rp 614,17 miliar atau terkoreksi sebesar 30,39% dibandingkan pada 2016 laba bersih tercatat Rp 882,41 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, penurunan laba bersih diakibat meningkatnya beban pokok pendapatan menjadi Rp 6,33 triliun dan beban usaha menjadi Rp 3,13 triliun. Padahal, pendapatan perusahaan di tahun lalu justru naik 0,92% menjadi Rp 11,06 triliun, dibanding dngan pendapatan perusahaan sepanjang periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 10,96 triliun.

Tahun lalu kondisi kas dan setara kas perusahaan mengalami penurunan menjadi Rp 2,53 triliun, padahal di akhir 2016 kas dan setara kas perusahaan berjumlah sebesar Rp 3,24 triliun. Namun, nilai aset perusahaan mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp 56,77 triliun, dari nilai aset di akhir 2016 yang sebesar Rp 45,60 triliun.

Nilai liabilitas perusahaan juga meningkat menjadi Rp 26,91 triliun dari Rp 23,52 triliun di akhir 2016. Sementara, nilai ekuitas perusahaan juga mengalmai peningkatan menjadi Rp 22,82 triliun dari Rp 18,57 triliun. Penurunan performance kinerja keuangan Lippo Karawaci juga dirasakan oleh anak usahanya, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) dengan perolehan laba bersih 2017 sebesar Rp 366,77 miliar atau turun 32,06% dibandingkan laba bersih Rp 539,82 miliar.

Penurunan kinerja laba bersih berasal dari pendapatan usaha yang tak maksimal dan kenaikan beban perseroan. Pendapatan neto LPCK pada 2017 mengalami penurunan 1,82% secara tahunan atau year on year (yoy). Dari Rp 1,48 triliun menjadi Rp 1,46 triliun. Beban pokok pendapatan LPCK pada 2017 mengalami kenaikan 6,53% menjadi Rp 823,83 miliar dibandingkan beban pokok pendapatan 2016 Rp 773,29 miliar. Beban usaha naik 45,18% (yoy). Dari Rp 191,63 miliar menjadi Rp 278,21 miliar. Kewajiban (liabilitas) LPCK pada 2017, naik 230,21% menjadi Rp 4,66 triliun dibandingkan liabilitas pada 2016 sebesar Rp 1,41 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…