Taspen Tingkatkan Porsi RDPT Jadi 20%

NERACA

Jakarta – Tahun ini, PT Taspen (Persero) mulai meningkatkan porsi investasi di sektor pasar modal melalui reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) dan saham menjadi 15-20%, naik dari tahun sebelumnya sekitar 8-10%.”Peningkatan porsi investasi RDPT dan saham sejalan dengan berlanjutnya penurunan suku bunga deposito," kata Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, suku bunga deposito yang bertahan pada posisi rendah sekitar 6% sulit untuk dipertahankan, berbeda dengan RDPT yang memberikan imbal hasil sekitar 9-10%, hampir sama dengan beberapa obligasi sekitar 10%.”Kami melihat bahwa dalam enam bulan terakhir instrumen RDPT mulai marak digunakan dan berkembang dengan baik dalam proyek-proyek pembangunan milik pemerintah. Untuk itu Taspen termasuk yang menjadi investor utama di RDPT," ujarnya.

Dia pun menambahkan, perseroan sedang menjajaki RDPT yang diterbitkan pemilik proyek pembangunan Bandara Kertajati, di Jawa Barat.”Terakhir, kami membeli RDPT Dana Reksa dimana 'underlying'-nya PT Waskita Karya (Persero) untuk pembangunan jalan tol Trans Jawa," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Investasi Taspen Iman Firmansyah mengatakan, dengan menaikkan alokasi investasi pada RDPT dan saham, namun porsi terbesar investasi Taspen masih pada instrumen surat berharga negara (SBN) dan obligasi korporasi. Hingga Maret 2018, dijelaskan Iman, Taspen memiliki total aset Rp232 triliun, dengan nilai investasi sekitar Rp220 triliun.”Peningkatan porsi investasi pada RDPT dan saham sudah mulai dieksekusi karena konsensus analisisi target indeks harga saham gabungan di pasar modal berkisar 6.600-6.800 poin. Dengan tidak adanya perubahan revisi terhadap IHSG maka Taspen tidak akan mengubah strategi investasi," ujarnya.

ISO 2015 Pada kesempatan itu, Taspen kembali mendapatkan penghargaan sertifikat ISO 2015 dari Badan Sertifikasi TUV Nord yang diserahkan Direktur TUV Nord Indonesia, Gde Bayu Wicaksana. Bayu mengatakan, sebagai lembaga sertifikasi international, sertifikat yang diraih Taspen setara dengan yang ada di seluruh belahan dunia.”Sertifikat ini mendukung Taspen dalam meningkatkan layanan ke masyarakat, tentunya kami memonitor memastikan konsistensi dari penerapan sistem ISO 2001 dan 2015, di mana ISO 2015 ini versi yang terbaru," ujar Bayu.

Dalam melakukan penilaian, TUV Nord melakukan audit secara random terhadap 15 kantor cabang dari total sebanyak 57 kantor cabang yang dimiliki Taspen, selanjutnya audit terhadap 15 kantor cabang pada tahun berikutnya.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…