Danai Akuisisi Lahan - PP Properti Bakal Rilis Obligasi Rp 2 Triliun

NERACA

Jakarta – Danai pengembangan ekspansi bisnis, termasuk beberapa proyek properti baru, PT PP Properti  Tbk (PPRO) akan menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliun di akhir semester I tahun ini. Penerbitan ini akan dilakukan dengan skema penawaran umum berkelanjutan (PUB) I.

Direktur Keuangan PP Properti, Indaryanto mengatakan, dana obligasi ini akan digunakan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja di tahun ini dan pembayaran sejumlah lahan yang sudah dimiliki perusahaan di tahun lalu.”Kalau penerbitannya dengan skema PUB, kan itu bisa sampai 2 tahun. Tahun ini kita mau terbitkan Rp 1 triliun dulu,"ujarya di Jakarta, kemarin.

Selain obligasi, perusahaan juga akan melakukan fund rising melalui penerbitan surat utang jangka menengah (medium term note/MTN) senilai Rp 600 miliar. MTN ini menurut rencana akan dilaksanakan semester II. Disebutkan, pemilihan obligasi dan MTN sebagai instrumen utangnya mengingat kredit perbankan tidak memungkinkan untuk digunakan untuk pembayaran lahan.

Kedua instrumen surat utang yang akan diterbitkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) yang mencapai sebesar Rp 1,8 triliun di tahun ini. Indaryanto mengatakan kebutuhan capex ini akan digunakan perusahaan untuk menyelesaikan penyelesaian dua hotel dan dua mall di tahun ini.”Tahun ini kita tidak ada penambahan lahan baru, cuma kita kan selesaikan pembayarannya di tahun ini," kata dia.

Hingga akhir tahun lalu total landbank yang dimiliki perusahaan sudah mencapai 200 hektar. Perusahaan akan berfokus untuk mengembangkan lahan tersebut. PP Properti juga berencana melakukan refinancing atas sejumlah utang yang akan jatuh tempo di tahun ini mencapai Rp 250 miliar, yang terdiri dari utang obligasi dan utang bank. Pelunasan utang tersebut akan menggunakan dana hasil obligasi.

Lebih lanjut, Indaryanto mengatakan bahwa saat ini rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) perusahaan masih di level aman yakni sebesar 0,8 kali. Dengan demikian potensi perusahaan untuk meningkatkan utangnya masih terbuka lebar. Kemudian berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), perseroan memutuskan untuk menebar dividen ke pemegang saham sebesar Rp88 miliar.

Kata Direktur Utama PPRO, Taufik Hidayat, nilai dividen yang dibagikan Rp88 miliar merupakan 20% dari laba bersih tahun 2017 yang sebesar Rp444 miliar.”Sama dengan tahun lalu dividen payout kita 20%," ujarnya.

Taufik menjelaskan, raihan laba bersih perusahaan tahun 2017 tersebut meningkat sebesar 21% dibanding tahun 2016 senilai Rp366 miliar. Dia mengungkapkan, kenaikan ini ditopang peningkatan marketing sales yang naik 21% menjadi sebesar Rp3,01 triliun dari sebelumnya Rp2,49 triliun.”Marketing sales yang naik 21% dibanding dengan tahun sebelumnya membuktikan kepercayaan pasar yang tinggi terhadap produk-produk PPRO,” pungkas Taufik.

Marketing sales itu didukung oleh permintaan dari beberapa proyek PPRO, antara lain Grand Kamala Lagoon dengan porsi 24%, Grand Shamaya 18%, Apartemen Begawan 9%, Grand Dharmahusada Lagoon 5%, Gunung Putri Square 5%, The Ayoma 4% dan beberapa proyek realti serta proyek komersial lainnya.

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…