BFI Finance Bagikan Dividen Rp 584 Miliar

NERACA

Jakarta – Pelaku pasar modal kini tengah menuai musim dividen seiring dengan pencapaian kinerja keuangan yang cukup positif. Hal inipula yang dilakukan perusahaan pembiayaan kendaraan, PT BFI Finance Tbk (BFIN) yang memutuskan untuk membagikan dividen sekitar 49,1% laba bersih perseroan pada 2017 kepada pemegang saham.

Keputusan membagikan dividen telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Disebutkan, total dana nilai dividen yang dibagikan mencapai Rp 584 miliar atau setar Rp 39/saham. Selain itu, BFIN juga akan merencanakan untuk menerbitkan obligasi sebesar Rp 800 miliar yang merupakan obligasi tahap I dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) berkelanjutan IV BFIN dengan nilai sebesar Rp 8 triliun.

Sedangkan penerbitan obligasi tahap I tersebut memiliki tenor satu hingga tiga tahun dan direncanakan diterbitkan pada Juni 2018 mendatang.”Penerbitan PUB 8 triliun dan tahap pertama 800 miliar, mudah-mudahan tidak ada hambatan dan bisa keluar pada Juni 2018", ujar Sudjono Finance Director BFIN di Jakarta, kemarin.

Sedangkan untuk dana obligasi tersebut akan masuk dalam kebutuhan dana perusahaan pada 2018 pada tahun ini sebesar Rp 10 triliun. Selain mendapatkan dana dari penerbitan obligasi, kebutuhan dana tersebut juga akan didapatkan BFIN melalui pinjaman perbankan dalam negeri dan pinjaman luar negeri. Dengan masing-masing komposisi penerimaan yang seimbang atau masing-masing satu pertiga.”Kebutuhan dana kami 10 Triliun tahun ini, yang didapat dari obligasi, pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri jadi masing-masing seimbang atau sepertiga,”kata Sudjono.

Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan barus sebesar 20% pada 2018 dibandingkan dengan tahun lalu yaitu Rp 14,34 triliun. Sedangkan pertumbuhan pendapatan BFIN ditargetkan naik 20% pada akhir 2018 dibandingkan dengan pendapatan pada 2017 sebesar Rp 4,04 triliun.

Sedangkan target pertumbuhan laba bersih diperkirakan sama seiring dengan target pendapatan 2018 atau 20% dibandingkan laba bersih BFIN pada 2017 sebesar Rp 1,18 triliun.”Rencana kerja 2018 kami pertumbuhan bisnisnya naik 20% dibanidngkan tahun lalu, sedangkan pendapatan bisa tumbuh 20% seiring dengan tumbuhnya pendapatan secara positif,”ujarnya.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2017 kemarin, perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 14,3 triliun. Angka itu tumbuh 33,5% dibandingkan capaian tahun sebelumnya. Untuk tahun 2018, perseroan menargetkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp 17,2 triliun atau naik 20% dari tahun lalu.

Sudjono, mengaku telah menyiapkan berbagai langkah untuk bisa mencapai target tersebut. Dimana perseroan akan memperluas jaringan dengan membuka sekitar 40 outlet baru. Selain itu juga akan meluncurkan produk baru yaitu BFI Syariah. Menurut dia, dengan strategi itu BFI diharapkan bisa menjangkau pasar yang lebih luas. BFI Finance juga akan meningkatkan penetrasi pasar dengan implementasi teknologi di bidang keuangan (Financial Technology/Fintech).

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…